Atap Tertinggi Jawa Tengah

((E  R  I  G  O))


Pergi ke puncak gunung bersama teman memang satu pengalaman yang mengasyikan. Kalau kalian mau tahu sifat dan karakter asli teman-teman kalian sendiri, coba ajak mereka naik gunung! Disana ketahuan deh, mana yang manja, mana yang care sama temennya, mana yang suka modus, mana yang jadi pelawak sejati. Soalnya naik gunung itu capek! Ya, bukan main capeknya. Kalau masih ada yang sempet nge-lucu dengan badan kedinginan, pegel-pegel, kelaperan tapi jokes2 nya tetep lucu itu berarti mereka pelawak sejati.


Sekitar bulan November 2015 yang lalu, saya dan teman2 #BukanKomunitas pergi mendaki ke gunung Slamet yang merupakan gunung tertinggi kedua di pulau Jawa dengan ketinggian 3.423 mdpl. Berangkat jam 9 p.m. dari Stasiun Pasar Senen menuju ke Stasiun Purwokerto. Naik kereta Serayu Malam yang cukup membosankan karena kecepatan tempuhnya yang lambat dan jalurnya yang muter2, tapi untungnya nge-trip bareng temen yang asik. Asik ngecengin orang, Asik ngebully temen sendiri, asik ganggu penumpang lain sampai ditegor petugas kereta.


Versi lengkap

Danau Kelimutu, Danau Kebanggaan Soekarno

“Saja tidak berkata bahwa Grand Canyon tidak tjantik. Tapi saja berkata: Tiga danau di Flores lebih tjantik daripada Grand Canyon.” — Soekarno 


Bayangkan, presiden pertama kita, Ir. Soekarno pun terkagum-kagum dengan keelokan paras Flores. Soekarno bisa mengenal tempat ini sebab ia pernah diasingkan zaman pra-kemerdekaan di NTT. Ia menapaki keindahan alam Flores dan berbaur bersama masyarakat lokal selama masa pengasingannya.  




source: http://www.indonesia.travel/public/media/images/upload/poi/kelimutu%201.jpg


Untuk mereka yang lahir tahun 1990-an mungkin pernah bertransaksi menggunakan uang 5000 dengan tiga danau berwarna sebagai latar belakangnya. Tiga danau ini ialah danau kelimutu yang memiliki warna yang berbeda seperti hijau tua, biru, merah maroon atau warna gelap lainnya. Hal ini disebabkan karena danau ini bisa berubah-ubah warna setiap tahunnya.  

Versi lengkap

Eksotisme Maratua Bersama Terios

Bagaimana rasanya menyelam dan menikmati pemandangan bawah laut di kawasan Pulau Maratua? Apa gerangan yang membuat pulau ini disebut sebagai surganya para penyelam? Hal itu menarik perhatian saya untuk tahu lebih lanjut tentang seluk beluk keindahan pulau ini.


Kunjungan Oseanografi LIPI ancol. (Penulis Paling kanan)


Waktu kunjungan saya ke Oseanografi-LIPI Ancol untuk kuliah biosistematika yang tentunya membahas mengenai keanekaragaman hayati, saya dibuat terkesima oleh eksotisme bawah laut Indonesia yang ditampilkan lewat foto pribadi dosen saya dalam slide perkuliahan. Salah satunya biodiversitas disekitar pulau Maratua.


Belum lagi, skripsi senior saya tentang pengamatan perilaku penyu di Kepulauan Derawan yang pernah saya baca sebelumnya. Hal ini tentu saja membuat saya tertarik untuk pergi kesana. 

Versi lengkap

Jurnal Cikuray

Ke Garut lagi. Ini yang ketiga kalinya saya pergi ke Garut untuk edisi pendakian. Meski kotanya sama, tapi kali ini beda tujuan dan teman perjalanannya. 

Pendakian pertama di kota Garut dulu di gunung Papandayan , sekitar setahun yang lalu lah. Trus, pendakian yang kedua ke Gunung Guntur sampe maen-maen ke puncak lima. Seru banget, ngerasain badai di puncak sampai jamuan hangat pak RT & istrinya di kaki Guntur sesaat sebelum pulang ke terminal. (Pak Nanang we love u!)

Versi lengkap

Jurnal Guntur

Membaca berita yang tersebar lewat media sosial maupun warta online mengenai cuaca buruk yang melanda Gunung Guntur pada tanggal 26 Januari tidak menyurutkan niat kami untuk tetap melakukan pendakian untuk tanggal 30 Januari. Insiden itu ramai diperbincangkan karena telah memakan korban.


Setibanya di kaki gunung guntur, kami sempat bertanya pada warga setempat yang katanya mengetahui kejadian itu. Ada yang bilang petir menyambar saat pendaki berkemah di puncak 1 saat cuacanya lagi buruk, pendaki itu asik bermain ponsel, akibatnya percikan listrik  menyambar tangan korban hingga menyebabkan mati rasa. Ada pula yang mengatakan bahwa disekitaran tempat pendaki itu berkemah, terdapat genangan air yang memicu petir menyambar kubangan air itu. Alhasil melalui olah TKP, studi kasus dan wejangan dari para suhu setempat, kami masih diperbolehkan dan aman untuk melanjutkan pendakian.

Versi lengkap

Jurnal Populer

Hak cipta milik Allah. Diberdayakan oleh Blogger.