Jurnal Papandayan

by

"Bulan Juni, saya bersama teman-teman Backpackers Jakarta pergi mendaki gunung. Berangkat dari Jakarta, depan halte FK UKI carter angkutan umum langsung ke kawasan gunung Papandayan.
Gunung Papandayan berada di Kabupaten Garut - Jawa Barat yang merupakan gunung berapi berketinggian 2665 mdpl. Banyak objek menarik yang biasa dijadikan bahan pemotretan oleh para fotografer, seperti kawah Mas, Kawah Manuk, hutan mati, serta yang paling utama ialah hamparan edelweis yang indah di pos Tegal Alun.

 

Gunung ini memang cocok untuk para pendaki pemula. Suasana pegunungan yang bersahabat, trekking yang mudah juga tempat camp yang bisa dijangkau oleh seluruh kalangan usia menjadikan gunung ini sebagai objek wisata pilihan. Buat mereka yang mau hiking santai ke gunung, tempat ini bisa menjadi rekomendasi.


Kembali ke cerita pendakian, kita memulai pendakian mulai dari camp david, santai sejenak setelah sebelumnya semalaman berdesak-desakan didalam angkutan umum-angkot. Break itu juga dipakai untuk sarapan. Biasalah, charge energi sebelum pendakian.


Trekking dimulai sekitar pukul 9 pagi, melewati jalur bebatuan yang keras juga terik matahari yang cukup menyengat. Cuaca saat itu sangat cerah. Untungnya semua persiapan sudah dilakukan jadi tidak ada alasan kembali pulang sebelum menuju puncak. Pokoknya, sebelum pendakian ke gunung, semua peralatan pendakian harus sudah tersedia, salah satunya masker untuk menghalangi bau belerang saat melewati jalur menuju camp Pondok Salada.


Setelah sekitar 4 jam berjalan santai, tibalah kita di camp pondok salada. Disana kita bermalam dekat dengan sumber mata air sebelah utara. Udara disana lumayan dingin. Kebersamaan saat camp digunung mampu menghangatkan suasana tersebut. 


Pukul 6 pagi, usai sholat shubuh. Saya serta teman bpj yang lain menyusuri jalan menuju pos Tegal alun. Hamparan edelweis juga rumput kering menyapa halus. Seakan bunga dan rerumputan itu mengajak kita untuk berfoto bersamanya.


Setelah hampir satu jam bermain-main dengan rumput-rumput ketinggian, perut pun terasa lapar. Tidak usah khawatir, pasalnya banyak para pedagang gorengan ataupun nasi uduk yang menjual dagangannya diatas sana. Jadi, biasanya kalau musim pengunjung banyak, maka biasanya mereka pergi keatas untuk berjualan.

 

Perjalanan pulang dilakukan setelah kembali ke pondok salada setelah makan siang jam 2 sore. Kami pun bergegas kembali ke Camp david untuk balik ke Jakarta sebelum malam hari. 


>> Jurnal memburu berita, Gunung Papandayan memang tempat asyik untuk dicumbui.